Jika kita adalah musim,
Aku mungkin musim dingin,
Orang tuaku mungkin musim panas
Jika kalian adalah musim,
Ibu mungkin musim semi,
Dan ayah mungkin musim gugur
Satu panah dilecut untuk satu cacatku
Membara seperti terik matahari di musim panas
Dan aku mungkin tak pernah peduli,
Sama seperti salju yang turun di musim dingin
Nyatanya, ibu adalah musim semi
Satu ujud keindahan dan kelembutan
Dewi berselendang kehangatan
Dan ayah tetaplah musim gugur
Sang raja bermahkotakan daun gugur,
Berjubah dingin yang menusuk tulang
Namun, kehangatan itu riil dalam nadinya
Kita memang seperti magnet,
Kadang tarik-menarik, tapi sering bertolak
Tak pernah ada juga musim dalam satu waktu yang sama,
Faktanya, kita ada dalam satu bingkai yang sama
Terbingkai satu kehangatan yang mutlak adanya
Terhubung satu benang merah yang sama
—Evelyn Natasha
Komentar
Posting Komentar