Langsung ke konten utama

It's Lunar Eclipse!

Hello. Long time no see, bae?

Jadi, kali ini kita akan membahas tentang lunar eclipse, atau yang biasa disebut gerhana bulan! But first, let me explain about it. Lunar eclipse, atau yang kita kenal sebagai gerhana bulan adalah kejadian di mana bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus.

Lunar Eclipse!

Kalau dilihat dari bumi, bulan seperti bertemu pandang dengan matahari, ya? Tapi sayang, kejadian yang mengharukan ini cuma terjadi beberapa kali aja. Intinya, gerhana bulan jarang sekali terjadi.

Tapi, ingat gak sih? Waktu itu, tepatnya 31 Januari 2018, ada peristiwa gerhana bulan. Namanya, Super Blue Blood Moon.

Nah, loh?

Gimana ceritanya dari blue yang artinya biru, kok jadi blood yang artinya darah? Darah biru gitu? Bukan, bukan begitu.

Mari kita bahas satu-persatu. Pada tanggal 31 Januari kemarin, bulan lagi dekat sekali dengan bumi sehingga nampak besar; makanya munculah julukan Super Moon. Lalu, pada 31 Januari, terjadi bulan purnama yang kedua. Artinya, dalam satu bulan, ada dua kali bulan purnama; makanya disebut Blue Moon.

Terakhir, kenapa disebut Blood Moon? Alasannya, karena saat gerhana total, bulan akan berwarna merah kecoklatan seperti darah. Ya, walaupun gak merah pekat persis darah sih. Rona merah kecoklatan pada bulan disebabkan oleh hamburan rayleigh, serupa dengan efek atmosfer yang menyebabkan langit merah saat sunset, pada atmosfer bumi yang sampai ke bayangan umbranya.

Untuk penjelasan lengkapnya, silahkan cek wikipedia.


Blood Moon

Blue Moon kah?

Nah, mungkin kalian yang suka Korea sudah gak asing dengan gambar yang saya kasih. Karena semya saya ambil dari MV Serendipity, hoho (kecuali yang Blood Moon). Yak, sekian dari saya. Sampai jumpa di lain waktu!

Credit: Amino Apps

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Batik Nasional!

Hello fellas, I'm back! Kali ini kita akan bahas tentang Hari Batik Nasional! Yap! Tepatnya hari ini, 2 Oktober, adalah Hari Batik Nasional. Tapi, ngomongin soal batik nih, kira-kira masih ada yang belum tau apa itu batik? Wah, bisa gawat kalau kalian gak tau. Batik adalah kain bermotif khas Indonesia, loh. Cara pembuatan batik juga berbeda-beda; ada yang dibuat pakai canting dan malam, ada yang pakai cap dan malam, dan ada juga yang yang langsung dicetak pakai mesin. Semakin rumit proses pembuatan dan motifnya, maka harga batiknya akan semakin mahal! Nah, ternyata batik ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Benda Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Makanya sejak hari itu, setiap tanggal 2 Oktober di Indonesia ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional! Batik juga banyak jenisnya; Batik Sumatra Batik Jawa Timur Batik Bali Masih banyak lagi contohnya selain diatas. Untuk lebih lengkapnya silahkan cek  wikipedia . M...

Resensi : Honey Si Peri Permen

Halo haloo! Balik lagi sama saya, hehe. Berbeda dengan sebelumnya yang berupa gambar dan puisi, kali ini tim Literasi 68 meminta resensi buku. Dan saya membawa resensi buku fiksi, yeay!! —Gak sih, biasa saja. Oke. Jadi buku ini berjudul ' Honey Si Peri Permen ' edisinya Rainbow Magic : Para Peri Pesta. Ditulis oleh Daisy Meadows dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Bukunya tipis kok, cuma 75 halaman. Bercerita tentang dua orang anak perempuan yang bernama Rachel dan Kirsty. Mereka pergi ke toko permen milik Nyonya Twist untuk pergi membeli kembang gula nenek. Tapi saat mereka tiba di sana, mereka melihat Nyonya Twist bersedih. Ternyata, hampir semua permen yang akan dijual hari itu melumer! Oh, tidak! Padahal toko akan dibuka sebentar lagi. Mereka mencari tahu apa yang terjadi dengan permen-permen Nyonya Twist. Lalu, saat melihat jejak kaki kecil di atas permukaan permen cokelat yang melumer— itu pasti ulah goblin ! Di detik berikutnya m...

Halte Sore Itu

Sore, di halte ujung jalan sana Tak disangka kita kembali bersua Tak yakin kau melihatku Tak yakin pula kau masih mengenalku Niat hati menghampiri malah kuurungkan Bersyukur hari itu hujan Dengan jarak sepuluh meter kita terpisah Diriku leluasa melihatmu Hari lain, masih halte yang sama Kau diseberang bersama entitas lain Ingin nian hati menyapa Ujungnya urung kulakukan Pertemuan kedua terasa menyenangkan Tak pernah terlintas dalam angan untuk berjumpa lagi Sore berikutnya, di halte itu pula Tak kusangka malah jadi perjumpaan ketiga dengan tangan saling melambai