Langsung ke konten utama

Resensi : Honey Si Peri Permen

Halo haloo!

Balik lagi sama saya, hehe.

Berbeda dengan sebelumnya yang berupa gambar dan puisi, kali ini tim Literasi 68 meminta resensi buku. Dan saya membawa resensi buku fiksi, yeay!!

—Gak sih, biasa saja.

Oke.



Jadi buku ini berjudul 'Honey Si Peri Permen' edisinya Rainbow Magic : Para Peri Pesta. Ditulis oleh Daisy Meadows dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Bukunya tipis kok, cuma 75 halaman.

Bercerita tentang dua orang anak perempuan yang bernama Rachel dan Kirsty. Mereka pergi ke toko permen milik Nyonya Twist untuk pergi membeli kembang gula nenek. Tapi saat mereka tiba di sana, mereka melihat Nyonya Twist bersedih. Ternyata, hampir semua permen yang akan dijual hari itu melumer! Oh, tidak! Padahal toko akan dibuka sebentar lagi. Mereka mencari tahu apa yang terjadi dengan permen-permen Nyonya Twist. Lalu, saat melihat jejak kaki kecil di atas permukaan permen cokelat yang melumer—itu pasti ulah goblin!

Di detik berikutnya mereka mendengar suara gaduh dari ruang penyimpanan dan segera bergegas memeriksanya. Rupanya goblin sedang mengacau di dalam sana, ya ampun! Perhatian mereka beralih dari goblin ke sesuatu yang terhempas kencang. Itu Honey, Si Peri Permen. Goblin itu pasti merebut kantung ajaib milik peri yang berisi serbuk emas itu. Keterlaluan, Rachel dan Kirsty tak bisa tinggal diam. Mereka segera melihat sekeliling dan menemukan sesuatu yang bisa mereka pakai; permen bola!

Tanpa bisa menghindar lagi, goblin itu kena timpukan permen bola yang dilayangkan Rachel dan Kirsty. Lalu ia pergi karena telah dikalahkan. Bergegaslah Rachel dan Kirsty membereskan ruang penyimpanan sebelum diketahui oleh Nyonya Twist.

Lalu bagaimana dengan permennya?

Nyonya Twist membutuhkannya untuk membuka toko, tapi semua yang ada di ruang penyimpanan sudah kacau. Maka Honey membuat mereka menjadi kecil seukuran peri dan membawa mereka berkeliling dunia peri. Lalu sampailah mereka di pabrik permen dunia peri. Di sana ada banyak sekali permen, bahkan bunga yang tumbuh juga terbuat dari permen! Dan, oh lihat! Pohon yang berbuah juga menghasilkan permen! Honey membungkus beberapa kantung permen untuk Nyonya Twist dan kembang gula untuk Rachel dan Kirsty. Saat mereka kembali dan memberikan permennya pada Nyonya Twist, pelanggan langsung berdatangan. Permennya pun laris dalam waktu singkat, Rachel dan Kirsty juga bisa membawa pulang kembang gula untuk nenek.

Buku ini ada 6 seri, dan ini salah satunya.

Ini sepertinya novel terjemahan. Dan sesuai labelnya yang merupakan novel terjemahan, buku ini memang berkualitas—untuk anak-anak. Tapi bebas, buku ini bisa dibaca siapa saja. Ceritanya menarik dan merupakan buku berseri. Hanya saja, ceritanya tidak berkesinambungan. Maksudnya setiap buku memiliki cerita sendiri. Bahasanya juga mudah dipahami oleh anak-anak dan alur ceritanya juga menarik. Tak membosankan, dan anak-anak pasti menyukainya. Di dalamnya terdapat gambar-gambar yang bisa mempermudah ilustrasi anak terhadap ceritanya.

Dan sekian resensi buku dari saya! Yeay—oke, stop.

Jadi, sampai jumpa lain waktu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Batik Nasional!

Hello fellas, I'm back! Kali ini kita akan bahas tentang Hari Batik Nasional! Yap! Tepatnya hari ini, 2 Oktober, adalah Hari Batik Nasional. Tapi, ngomongin soal batik nih, kira-kira masih ada yang belum tau apa itu batik? Wah, bisa gawat kalau kalian gak tau. Batik adalah kain bermotif khas Indonesia, loh. Cara pembuatan batik juga berbeda-beda; ada yang dibuat pakai canting dan malam, ada yang pakai cap dan malam, dan ada juga yang yang langsung dicetak pakai mesin. Semakin rumit proses pembuatan dan motifnya, maka harga batiknya akan semakin mahal! Nah, ternyata batik ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Benda Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Makanya sejak hari itu, setiap tanggal 2 Oktober di Indonesia ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional! Batik juga banyak jenisnya; Batik Sumatra Batik Jawa Timur Batik Bali Masih banyak lagi contohnya selain diatas. Untuk lebih lengkapnya silahkan cek  wikipedia . M...

Halte Sore Itu

Sore, di halte ujung jalan sana Tak disangka kita kembali bersua Tak yakin kau melihatku Tak yakin pula kau masih mengenalku Niat hati menghampiri malah kuurungkan Bersyukur hari itu hujan Dengan jarak sepuluh meter kita terpisah Diriku leluasa melihatmu Hari lain, masih halte yang sama Kau diseberang bersama entitas lain Ingin nian hati menyapa Ujungnya urung kulakukan Pertemuan kedua terasa menyenangkan Tak pernah terlintas dalam angan untuk berjumpa lagi Sore berikutnya, di halte itu pula Tak kusangka malah jadi perjumpaan ketiga dengan tangan saling melambai